Main | Registration | Login | RSSTuesday, 07.02.2024, 1:18 PM

Kelezatan di atas Kelezatan

Login form
Site menu
Section categories
Kisah [8]
News [3]
Faraidh [5]
Our poll
Rate my site
Total of answers: 6
Statistics

Total online: 1
Guests: 1
Users: 0
Main » 2009 » November » 13 » ANAK LAKI DAN POHON APEL
5:44 AM
ANAK LAKI DAN POHON APEL
ANAK LAKI DAN POHON APEL 
[The Boy and the Apple Tree]


Dahulu kala ada sebuah pohon apel yang besar. Setiap hari, seorang anak
laki kecil mendatangi pohon itu dan bermain di sekelilingnya. Ia memanjat
puncaknya, makan buahnya dan tidur di naungannya. Ia mencintai pohon itu,
dan pohon itu pun senang bermain-main dengannya.

Waktu berjalan, si anak tumbuh lebih besar. Ia tidak lagi bermain-main di
bawah pohon itu setiap hari. Suatu hari si anak mendatangi pohon dengan
wajah sedih.

“Mari kita bermain,” kata pohon apel.

“Aku sudah bukan anak-anak lagi, aku tidak bermain-main di bawah
pohon,” kata si anak. “Aku ingin punya mainan. Aku butuh uang untuk
membelinya.”

“Maaf, aku tidak punya uang, tapi kau dapat memetik semua buahku lalu
menjualnya.”

Anak itu menjadi sangat senang. Lalu ia memetik semua apel yang
bergantungan di pohon, kemudian pergi dengan perasaan gembira.

Setelah itu, si anak tidak kembali lagi. Pohon apel merasa sedih. Suatu
hari, si anak kembali dan pohon apel merasa sangat gembira.
 
 “Mari kita bermain-main,” ajak pohon apel.

“Aku tidak punya waktu. Aku harus bekerja untuk menghidupi keluargaku.
Kami butuh rumah untuk berteduh. Dapatkah kau membantuku?” kata si
anak.

“Maaf, aku tidak punya rumah, tapi kau dapat memotong dahan-dahanku
untuk membangun rumahmu.”

Si anak lalu memotong semua cabang pohon dan pergi dengan perasaan
gembira. Sang pohon juga merasa bahagia bisa membantu. Namun, setelah
itu si anak tidak pernah datang lagi. Sang pohon merasa kesepian dan sedih.

Di musim panas, si anak kembali datang, dan pohon pun merasa sangat
senang.

“Kemarilah ...  mainlah denganku!” kata pohon.

“Aku lagi sedih. Aku semakin tua. Aku ingin sekali berlayar untuk
menikmati hari tuaku. Dapatkah kau memberiku perahu?”

“Gunakanlah batangku untuk membuat perahu. Kau dapat berlayar jauh dan
menikmati hari-hari bahagia!”

Lalu si anak memotong batang pohon untuk membuat perahu. Ia pergi
berlayar dan lama tidak kembali. Akhirnya, setelah sekian banyak tahun
lewat, si anak kembali.

“Nak, maafkan aku, aku tidak punya apa-apa lagi untukmu sekarang. Tidak
ada lagi apel untukmu…,” kata pohon apel.

“Aku sudah tidak punya gigi lagi untuk menggigit,” kata si anak.

“Aku tidak punya batang lagi untuk dipanjat.”

“Aku terlalu tua untuk memanjat.”

“Aku benar-benar tidak memiliki apa-apa kecuali akar-akarku yang
sekarang sekarat,” kata pohon dengan sedih.

“Aku sekarang juga tidak butuh macam-macam, aku hanya butuh tempat
istirahat. Aku merasa lelah setelah melewatkan tahun-tahun itu,” jawab si
anak.

“Baiklah kalau demikian. Akar pohon tua adalah tempat yang baik untuk
bersandar dan beristirahat. Kemarilah…, duduklah bersamaku.
Istirahatlah!”
Si anak lalu duduk. Dan sang pohon tersenyum bahagia, meneteskan air
mata.

                                            *******************

Pohon apel itu ibarat orang tua kita. Ketika kecil kita senang bermain
dengan ayah dan ibu kita. Setelah dewasa, kita tinggalkan mereka. Kita
hanya mengunjungi orang tua kita ketika membutuhkan bantuan mereka,
atau ketika dalam kesulitan. Apapun yang terjadi pada kita, kedua orang tua
kita selalu ada di samping kita dan siap memberikan segalanya demi
kebahagiaan kita.

Dalam cerita di atas, si anak tampak telah berlaku kejam terhadap pohon,
tetapi demikianlah kebanyakan kita tidak men-syukuri keberadaan orang tua
kita.

Oleh karena itu, jangan lupakan pentingnya keberadaan orang tua kalian,
jangan kalian anggap keberadaan mereka biasa-biasa saja. Mereka tidak
akan berada di sisi kalian selamanya.
Sumber : (Author Unknown)

Category: Kisah | Views: 669 | Added by: mad4jihad | Tags: ANAK LAKI DAN POHON APEL | Rating: 0.0/0
Total comments: 0
Name *:
Email *:
Code *:
qur'an
Search
Calendar
«  November 2009  »
SuMoTuWeThFrSa
1234567
891011121314
15161718192021
22232425262728
2930
Entries archive
Favorite site
  • FPI
  • Suara Islam
  • Learning English
  • Cerita kecil
  • Pembagian Waris Menurut Islam
  • Faraidhweb
  • Islam-Download

  • Copyright MyCorp © 2024
    Website builderuCoz